Konfigurasi load balanching pada Mikrotik
Load balancing
adalah proses mendistribusikan lalu lintas jaringan di beberapa server. Ini
memastikan tidak ada satu server pun yang menanggung terlalu banyak permintaan.
Dengan menyebarkan pekerjaan secara merata, load balancing meningkatkan respons
aplikasi. Ini juga meningkatkan ketersediaan aplikasi dan situs web untuk
pengguna.
Load balancer
mengelola aliran informasi antara server dan perangkat titik akhir (PC, laptop,
tablet, atau ponsel cerdas). Server bisa di tempat, di pusat data atau cloud publik.
Server juga dapat berupa fisik atau virtual. Penyeimbang beban membantu server
memindahkan data secara efisien, mengoptimalkan penggunaan sumber daya
pengiriman aplikasi, dan mencegah kelebihan beban server.
Load balancing
Mikrotik melakukan pemeriksaan kesehatan berkelanjutan pada server untuk
memastikan mereka dapat menangani permintaan. Jika perlu, load balancing
Mikrotik menghapus server yang tidak sehat dari kumpulan hingga dipulihkan.
Beberapa penyeimbang beban bahkan memicu pembuatan server aplikasi virtual baru
untuk mengatasi peningkatan permintaan.
Salah satu fungsi load balancing adalah
untuk meningkatkan kinerja server secara maksimal meskipun sedang mengalami
lonjakan trafik. Namun bukan cuma itu saja, ada pula fungsi serta manfaat load
balancing lainnya yang tak kalah penting, berikut beberapa
diantaranya:
- Meringankan beban suatu server.
- Mencegah gangguan, down,
atau overload pada server.
- Membantu jaringan komputer
menjadi normal dan jauh lebih stabil.
- Mendorong kecepatan respon atau
akses.
- Membantu redudansi, yaitu
menyimpan data dalam sejumlah tempat sebagai backup guna
menghindari downtime.
Berbicara tentang load
balancing Mikrotik, terdapat beberapa load balancing Mikrotik yang paling bagus
yang bisa diterapkan sesuai dengan kebutuhan :
1.
Load Balancing Mikrotik 2 ISP
Pada mikrotik, terdapat banyak metode yang
bisa digunakan jika Anda memiliki lebih dari 2 jalur internet seperti BGP,
Failover, Load Balance, dll. Load balancing Mikrotik 2 ISP merupakan salah satu
yang paling bisa diandalkan.
2.
Load Balancing Mikrotik PCC
Metode yang bernama Load Balancing Mikrotik
PCC adalah jika Anda menggunakan load balancing dua jalur koneksi.
PCC (Per Connection Classifier). Dengan PCC
kita bisa mengelompokan trafik koneksi yang via atau keluar masuk router
menjadi sebagian kelompok. Pengelompokan ini bisa dibedakan berdasarkan
src-address, dst-address, src-port dan atau dst-port. Router akan
mengingat-ingat jalur gateway yang dilalui diawal trafik koneksi, sehingga pada
paket-paket berikutnya yang masih berhubungan dengan koneksi mulanya akan
dilewatkan pada jalur gateway yang sama juga.
3.
Load Balancing Mikrotik 3 ISP
Ini adalah salah satu load balancing Mikrotik
yang sangat menguntungkan. Jadi, load balancing Mikrotik 3 ISP merupakan hal
yang dinamakan failover.
Jika Anda menjalankan load balancing sekaligus
ke 3 ISP tersebut maka performa jaringan kita akan menjadi tidak optimal sebab
ada 1 ISP memiliki shared bandwidth. Walaupun angkanya lebih besar ketimbang
yang dedicated, namun shared artinya 100Mbps itu masih dibagi-bagi lagi,
biasanya bandwidth rata-rata yang kita temukan hanya sekitar 15-20Mbps. Oleh sebab itu, kita
hanya akan menjalankan load balancing memakai 2 ISP yang memiliki dedicated
bandwidth. Sementara ISP yang memiliki shared bandwidth akan dihasilkan sebagai
backup dikala segala ISP dedicated bandwidth mengalami problem (down).
4.
Load Balancing Mikrotik NTH
Di load balancing Mikrotik terdapat fitur yang
bernama NTH. NTH sendiri ialah sebuah fitur pada firewall Mikrotik yang dipakai
sebagai penghitung (counter) dari paket data atau koneksi (packet new). Ada dua
parameter utama dari NTH ini, merupakan “Every” dan “Packet”.
“Every” adalah parameter penghitung (counter)
meskipun “Packet” ialah penunjuk paket keberapa rule dari NTH ini akan
dikerjakan. Dengan demikian penerapan NTH ini dilaksanakan denganmengaktifkan
counter pada mangle, kemudian ditandai dengan ‘Route-Mark’. Sehingga dengan
route mark ini dipakai sebagai dasar untuk membikin policy route.
Kelebihan
Load Balancing
Secara umum, kelebihan load balancing adalah
sebagai berikut.
1. Menambah Fleksibilitas
Keseimbangan beban server yang dibagi secara merata tentu
akan memudahkan lalu lintas jaringan pada website. Hal ini pada akhirnya
membantu administrator mengelola trafik tersebut sehingga mampu meningkatkan
fleksibilitas dalam proses kinerja server.
2. Mengatasi Downtime dan Mengoptimalkan Performa
Selain itu, kelebihan load balancing adalah
mengoptimalkan performa server, seperti mempercepat respon hingga mengurangi
berbagai masalah downtime. Ya, load balancer membantu menjadikan
jaringan jauh lebih stabil sehingga server tetap memiliki performa baik meski
trafik melonjak tinggi.
3. Memudahkan Proses Distribusi Trafik
Load balancer juga
membantu proses pendistribusian trafik menjadi jauh lebih mudah. Misal, ketika
salah satu server gagal menerima permintaan, maka load balancing akan
mengalihkan trafik tersebut ke server lainnya secara otomatis dengan merata.
4. Mempermudah Upgrade dan Downgrade
Di sisi lain, pendistribusian trafik secara merata juga
bisa membantu administrator melakukan pengelolaan upgrade maupun downgrade terhadap
skala server atau perangan sesuai kebutuhan.
5. Manajemen
Kegagalan Lebih Efisien
Berikutnya, kelebihan load balancing adalah
membantu pengguna mengatasi kegagalan server dengan lebih efisien. Sebab,
melalui load balancer, Sob bisa menghentikan saluran yang
terdeteksi gagal dan mengalihkannya kembali ke server lain.
Kekurangan
Load Balancing
Sedangkan, kelemahan dari load balancing adalah
sebagai berikut.
1. Biaya Cukup Besar
Salah satu kelemahan dari load balancing adalah
biayanya yang cukup besar, terutama jika Sobat Jagoan memilih menggunakan
jenis load balancing perangkat keras (hardware). Ya,
kamu harus membeli satu set peralatan load balancer untuk
mendapatkan manfaatnya.
2. Memerlukan Konfigurasi Tambahan
Selain itu, kelemahan dari load balancing adalah
kamu harus melakukan konfigurasi ekstra guna menjaga koneksi jaringan antara
server dan pengguna secara berkepanjangan. Tak hanya sampai disitu, kamu pun
perlu mengkonfigurasi ulang load balancer setiap terjadi perubahan susunan,
seperti penambahan atau pengurangan node.
Konfigurasi NTH
Berdasarkan mekanisme NTH,
untuk topologi diatas setiap trafikupaket data yang lewat akan dibagi menjadi 1
dan 2 Kemudian untuk link ISP-A akan digunakan untuk jalur paket 1 dan link
ISP-B akan digunakan untuk jalur paket 2
Langkah pertama kita akan buat
rule mangle terlebih dahulu untuk membuat routing-mark berdasarkan parameter
NTH Masuk ke menu IP-> Firewall →→→ Mangle. Tambahkan rule seperti berikut.
/ip firewall mangle
add action=mark-connection
chain=prerouting in-interface=ether5 new-connection-mark=conn-1
nth=2,1
add action=mark-connection chain=prerouting in interface=ether5 new-connection-mark=conn-2 nth=22
add action=mark-routing chain=prerouting
connection-mark=conn-1 new- routing mark=jalur-1 passthrough=no
add action=mark- routing chain=prerouting connection-mark=conn-2 new mouling-mark=jalur-2 passthrougheno
Setelah membuat mangle, kita
akan mengatur policy routing untuk menentukan jalur trafik ke masing-masing
gateway
/ip route
add distance=1 gateway=172.16.1.1
routing-mark=jalur-1
add distance=1 gateway=192
168 11 routing-mark =jalur-2
add distance=1 gateway=172
16 11.192 168 1:1
Pada routing diatas terdapat
3 default gateway Untuk gateway bars 1 dan 2 merupakan gateway untuk trafik dan
LAN di ethers sedangkan bans ke 3 merupakan gateway untuk trafik selain dan LAN
(misal, at local process)
Komentar
Posting Komentar